BAB 4
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pemuda
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan internalisasi belajar dan sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan proses sosialisasi
- Mahasiswa dapat menjelaskan peranan social mahasiswa dan pemuda di masyarakat
- Mahasiswa dapat menjelaskan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
- Mahasiswa dapat menjelaskan 2 pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda
- Mahasiswa dapat menuliskan masalah – masalah generasi muda
- Mahasiswa dapat menyebutkan potensi – potensi generasi muda
- Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan pokok sosialisasi
- Mahasiswa dapat mengembangkan potensi generasi muda
PENGERTIAN PEMUDA
pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara
biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan
seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah
memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya
pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia
9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani
berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat
dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang
akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan
melanjutkan estafet pembangunan.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang
potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa
dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Macam–macam pemuda dikaji dari perannya dalam masyarakat
1. Jenis pemuda urakan
Yaitu pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan–perubahan dalam masyarakat. Tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan tetapi ingin kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendak diri sendiri.
1. Jenis pemuda urakan
Yaitu pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan–perubahan dalam masyarakat. Tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan tetapi ingin kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendak diri sendiri.
2. Jenis pemuda nakal
Pemuda-pemuda ini tidak ingin, tidak berminat dan tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan menggunakan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.
Pemuda-pemuda ini tidak ingin, tidak berminat dan tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan menggunakan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.
3. Jenis Pemuda Radikal
Pemuda-pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner. Mereka tidak puas, tidak bisa menerima kenyataan yang mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun tindakan rencana jangka panjang asal saja keadaan berubah sekarang juga.
Pemuda-pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner. Mereka tidak puas, tidak bisa menerima kenyataan yang mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun tindakan rencana jangka panjang asal saja keadaan berubah sekarang juga.
4. Jenis Pemuda Sholeh
Pemuda yang dalam setiap tingkah lakunya sehari – hari selalu berpegang teguh terhadap agamanya. Melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Pemuda yang dalam setiap tingkah lakunya sehari – hari selalu berpegang teguh terhadap agamanya. Melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Istilah sosialisasi sudah familiar juga. Banyak orang
menggunakannya untuk berbagai keperluan. Sampai saat ini masih saja banyak
orang yang latah menggunakan kata yang satu ini, karena tidak pas
penggunaannya. Sama saja halnya dengan orang memakai cincin. Memang cincin di
pasangkan pada jari tanggan. Akan tetapi ada saja orang memasangnya pada jari
telunjuk atau ibu jari. Pada hal sebaiknya, agar indah dipandang tentunya
dipasang pada jari manis.
Dalam tulisan pendek ini akan dijelaskan pengertian dasar
dari kata sosialisasi. Kata sosialisasi berasal dari kata sosial. Kata
“sosial” digunakan untuk menunjukan sifat dari makhluq yang bernama manusia.
Sehinga munculah ungkapan “manusia adalah makhluq sosial”. Unkapan ini berarti bahwa mnusia harus
hidup berkelompok atau bermasyarakat. Mereka tidak dapat hidup dengan baik
kalau tidak berada dalam kelompok atau masyarakat. Dengan kata lain untuk hidup
secara memadai dia harus berhubungan dengan orang lain. Masing-masing manusia
(orang) saling membutuhkan pertolongan sesamanya.
Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain yang
paling penting proses terjadi adalah suatu reaksi yang menyebabkan
munculnya berbagai tindakan. Reaksi itu disebut dengan proses sosial.
Proses sosial itu terjadi disebabkan karena dalam tiap-tiap diri mausia Allah
telah menanamkan mawaddah dan rahmah.
Mawaddah adalah perasan atau keinginan yang berupa
harapan. Setiap orang memiliki harapan-harapan terhadap orang
lain, terutama yang terdekat dengan dia. Seperti harapan tidak disakiti,
harapan untuk selalu membantu dan harapan lainnya. Sebaliknya dalam tiap diri
manusia itu ada sifat rahmah, dengan sifat ini seseorang selalu membantu
atau mengasihi orang lain terutama yang terdekat dengan dia. Tiap orang selalu
memberi atau mengasihi. Yang diberikan itu tentu saja dalam pengertian luas,
bisa berupa perlindungan atau tidak menyakiti atau membantu meringankan kerja
dan lain sebagainya. Makanya dengan sifat dasar dari mnusia itu terjadilah
interaksi. Dalam sosiologi biasa disebut dengan istilah interaksi sosial.
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal
balik yang saling mempengaruhi antara orang perorangan, antara orang dengan
kelompok dan juga antara kelompok dengan kelompok manusia lainnya. Di dalam
interaksi itu salah satu faktor yang sangat penting dalam kelancaran dan
kesuksesannya adalah komunikasi. Dengan menggunakan bahasa yang sama maka
proses komunikasi dalam berinteraksi akan terlaksana dengan mudah.
Pada prakteknya proses sosial ini terjadi dapat dibagi dua
bentuknya, pertama proses interaksi yang menjurus kepada konflik. Dengan
konflik orang-perorang bisa saja terjadi pertengkaran, perkelahian dan dapat
berakibat timbulnya perceraian atau perpecahan. Dan yang kedua interaksi yang
menjurus kepada kesepahaman dan persuadaraan atau menghasilkan hubungan baik
sesamanya.
Interaksi sosial yang kedua ini yang mengantarkan seseorang
kepada saling pengertian dan persaudaraan disebut sebagai sosialisasi. Proses
sosialisasi adalah proses penyesuaian diri. Dengan kemampuan penyesuaian diri
itulah orang dapat hidup dengan baik. Apa yang terjadi atau yang dilakukan
dalam proses sosialisasi itu ?
Pertama adalah proses belajar atau belajar
sosial, yaitu seseorang mempelajri berbagai macam peran sosial. Pada peran
sosial itu ada berbagai fungsi yang harus dijalankan, yakni fungsi atau
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain atau kelompoknya. Peran sosial
merupakan pola-pola tingkah laku yang umum yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai posisi sosial yang sama atau sederajat. Atau dengan kata lain yang di
pelajari adalah bentuk tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain atau
mesyarakat. Juga termasuk mempelajari seluk-beluk bahasa yang digunakan setiaap
hari.
Di dalam proses belajar sosial tersebut seseorang akan tahu
dan memahami tingkah laku yang disukai atau diharapkan dan yang ditolak oleh
orang lain atau kelompoknya. Sebagai contoh fungsi-fungsi orang tua
selalu diharapkan oleh anak-anaknya. Berbicara yang tidak menyakitkan hati
selalu diharapkan oleh setiap orang. Demikian juga dengan tingkah laku yang
tidak diharapkan, mereka bersepakat didak melakukannya. Juga bersama-sama
menolaknya.
Dengan proses sosialisasi itu seseorang akan mengenal dan
memahami berbagai nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat. Dengan
sosialisasi juga akan menimbulkan kesepakatan-kesepakatan untuk
bekerjasama. Mulai dari hal-hal sangat sederhana hingga persoalan yang
lebih kompleks. Sosialisasi dapat terlaksana seumur hidup, dalam hal ini
dapat saja berupa Pendidikan Seumur Hidup atau life long education.
Dengan pengertian lebih luas proses sosialisasi adalah proses belajar bergaul
di dalam masyarakat dan budaya tertentu.
Kedua, proses sosialisasi adalah proses pembentukan
sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial
adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah ang
lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan
sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya.
Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai
dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetianan
sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih
luas.
Dalam tulisan ini saya samapikan ada minimal tiga hal yang
harus dilkukan agar tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini
yakni, pertama kita harus saling berkomunikasi baik dalam keadaan berdekatan
ataupun dalam keadaan berjauhan (tempat tinggal). Dengan komunikasi yang teratur
kita akan saling mengetahui kabar dan berita di antara kita. Sakit atau senang
diantara kita dapat dengan cepat kita mengetahuinya.
Kedua, sering bekerja sama menyelesaikan berbagai persoalan
hidup. Misalnya bergotong royang atau melakukan arisan. Kerja sama dapat saja
dilakukan dalam kelompok kecil(minimal dua orang) atau pun dalam kelompok yang
besar (yang jumlah anggotanya banyak).
Ketiga, dalam kehidupan atau pergaulan sesama kita, sikap
tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang kita alami
pantas kita minta tolong kepada orang lain atau teman. Begitu pula
sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita
membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan member
Internalisai belajar dan Sosialisasi
Internalisasi adalah perubahan dalam masyarakat.
Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang
norma - norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan
masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam
lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.
Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
- Tahapan Persiapan > Tahapan ini ilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak - anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat - tempat yag disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
- Tahapan Meniru > Di mana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
- Tahapan Siap Bertindak > Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
- Tahapan Norma Kolektif > Tahapan ini sudah dianggap dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang iia kenal maupun orang yang iia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda
Masyarakat
Peranan Sosial Mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif
dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan akan
meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih
baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang Individu atau kelompok yang
berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa atau tidak,
karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk
menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang semakin
mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat
berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi
penengah didalam lingkungan sekitar maupun secara luas.
Pola dasar Pembinaan dan
pengembangan Generasi Muda
- Landasan Idiil
- Landasan Konstitusional
- Landasan Strategis
- Landasan Historis
- Landasan Normatif
Menurut Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda
yang ada di atas telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal 28 Oktober
1978.
Jadi, pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda, agar satu laras mencapai tujuan yang kita semua inginkan.
Jadi, pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda, agar satu laras mencapai tujuan yang kita semua inginkan.
Dua Pengertian
Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda
ada dua yaitu :
- Generasi Muda sebagai Subyek
- Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali ilmu
dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah -
masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan berbangsa bernegara serta
pembangunan nasional.
Generasi Muda Obyek adalah mereka yang masih memerlukan
bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke tingkat yang
maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara serta pembangunan nasional.
Masalah - masalah Generasi Muda
Banyak sekali masalah - masalah yang ada dikalangan
generasai muda, contohnya :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda.
- Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan generasi muda.
- Kawin Muda
- Pergaulan Bebas
- Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tauran, Mabuk - mabukan, ganja, Narkoba).
- Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda.
Potensi -
potensi Generasi Muda.
- Idealisme dan daya kritis
- Dinamika dan kreativitas
- Keberanian Mengambil Resiko
- Opimis dan kegairahan semangat
- Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Patriotisme dan Nasionalisme
- Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada 4yaitu:
- Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
- Membantu mengendalikan fungsi - fungsi organic yang dipelajari melalui latihan - latihan mawas diri yang tepat.
- Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai - nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya
masing - masing agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi
sebelumnya dan Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan
sejahtera.
Sumber : http://inspirasikalanganremaja.blogspot.com/2010/11/internalisasi-belajar-dan-spesialisasi.html
Pendapat
saya :
Setelah membaca artikel kita mengerti
dimana pemuda dan sosialisasi itu sangat terkaitkan, dimana banyak macam –
macam pemuda yang ada disekitar kita tapi pemuda generasi sekarang rata - rata
kurang bersosialisasi sehingga bukannya maju Negara kita ini tapi malah mundur
oleh karena itu kita mengajarkan tentang sosialisasi terhadap pemuda agar
pemuda jaman sekarang bisa mengembangkan budaya kita.
Komentar
Posting Komentar